Senin, 09 Februari 2015

Himawari - JKT48




Bunga matahari tertiup angin

Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tanganku di rentangkan nya
Meskipun di terpa derasnya hujan,
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yuk kita awali balikkan kesedihan,
Kepada cerahnya masa depan

Naiki motor tua
Menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas
Ku ajak dirimu
Di tengah tanjakan landai
Di sana kan mulai terlihat
Kembang api warna kuning
Terbentang sangat luas

Aku tak akan bertanya apapun
Jika kamu hidup
Banyak hal yang terjadi
Hal yang tak kau suka dan kesulitan
Pada saat itu,
Ku dari bukit ini
Memegang pada seseorang

Bunga matahari dalam dirimu
Saat ini berkembang entah dimana
Jika kau punya impian yang kau tuju
Haruslah itu kau ingat kembali
Kaca dan meskipun terhelai awan,
Tak pernah ada kata untuk menyerah
Sinar mentari yang engkau dambakan
Suatu saat sampai padamu

Duduk bersebelahan
Di atas pagar pembatas kolam
Lalu mentari senja,
Membuat bayangan
Kabel listrik bergoyang
Walau menari diam diam
Harapan berwarna kuning
Akan tetap berdiri

Aku tak bisa berbuat apapun
Hanya menunjukkan ke pemandangan ini
Dari kesedihan atau kesepian
Saat kau merasakan kau pun sendirian,
Mendengar dan melihat langit

Agar kau menjadi diri sendiri,
Aku menunggu sampai kau bisa bangkit
Di baris langit permintaan itu pun
Pasti matahari sedang menunggu
Di dalam dada ku itu pastilah
Ada bunga matahari sedang mekar
Tutuplah mata dan ingatlah kembali
Benih yang dulu pernah kau tanam

Bunga matahari tertiup angin
Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tanganku di rentangkan nya
Meskipun di terpa derasnya hujan,
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yuk kita awali balikkan kesedihan,
Kepada cerahnya masa depan

Nagai Hikari - JKT48


Hanya dirimu...
Hanya dirimu...
Hanya dirimu...
Yang bisa kulihat.... ha.....

Dari sekian banyak bintang yang bersinar di langit malam
Saat ini kan ku tunjuk satu bintang yang paling penting
Berulang kali musim datang, silih berganti
Walau rasi bintang berganti, aku tidak akan ragu

Cinta buat ku selalu ada di sini
Setelah hari-hari yang sepi akhirnya ku sadar

Oh cahaya yang panjang, doanya yang abadi
Berjuta tahun cahaya, kan selalu tetap teringat
Malam yang berawan pun dan malam hujan turun
Orang yang akan selalu melindungiku dari jauh
Aku matikan lampu dikamar ini
Kuingin dipeluk oleh cahaya darimu

Berapa kali saat ku jatuh cinta dan terluka
Ketika ku tatap langit terlihat bayangan dirimu
Daripada kata lembut, kata penghiburan
Langit malam yang tetap tak berubah, membuat ku merasa damai

Cinta bukanlah api asa yang indah
Kehangatan angin yang bagai cahaya matahari

Oh cahaya yang panjang, selama nafas berhembus
Tanpa perpisahan, berusaha terus bersinar
Di malam tak berbintang sekalipun
Ku pasti merasakan sesuatu di lubuk hati
Jadikan rasa sayang ini bak cermin
Hanya akan menyampaikan cahaya dariku

Ah...
Cuma kamu...
Ah...